Hari ni aku bercerita tentang diriku. Hari ni Senin tanggal 29 November. Hari ni hari dimana pembukaan Pertandingan Futsal Sabak Cup UNSRI, dan kami dari kelautan '10 menjadi tim pertama yang main dan tim pertama yang menang setelah melibas anak Kimia '09 dengan skor 5-1 dan aku menjadi penjaga gawang. Setelah kemenangan ditangan, aku mulai kuliah pratikum sore dan menjadi Asisten Pratikum Fisika Dasar. Tapi karena hal itu semua kesenanganku sia-sia.
Aku gagal jadi seorang asisten padahal aku sudah belajar tapi kenapa semua yang telah ku pelajari hilang. Hari ni terasa sepertinya aku membuat banyak kesalahan, tapi aku tidak mengetahuinya. Semoga hari ni keburukkan tidak terulang dan semua bisa berubah menjadi lebih baik.
Senin, 29 November 2010
Kamis, 25 November 2010
laporan pratikum biologi umum invertebrata
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Invertebrata adalah hewan yang jenisnya tidak memiliki tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakang yang berlainan dengan hewan vertebrata yang memiliki tulang belakang. Dalam pemmbagiannya, hewan invertebrata dibagi menjadi beberapa golongan atau phylum Protozoa, Porifera, Coelenterata, Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annelida, Molusca, Arthropoda, dan Echinordemata (Anonim 2008: 1).
Penggolongan hewan – hewan terutama didasarkan pada kesamaan-kesamaan struktur dan fisiologinya. Dalam hubungan ini, ada 4 kriteria yaitu pola simetri tubuh dan bentuk tubuh, perbedaan perkembangan embrio , dan aspek tertentu yang diianggap penting sebagai tannda pembeda. Kingdom animallia dibagi menjadi dua sub kingdom, yaitu (1) Parazoa, yaitu hewan yang belum mempunyai jaringan dan (2) Eumetazoa, yaitu hewan – hewan yang sudah mempunyai jaringan (Anonim 2009: 1)
Dalam menulusuri sejarah evolusi hewan, kita tergoda untuk melihat dalam kisah ini satu tangan menimbang dan mengarahkan nasib akhirnya menghabiskan manusia dari cacing pertama. Menurut pandangan terseebut, paru-paru, anggota dan telur bercangkang berevolusi agar hewan tidak menghunni daratan dan tangan yang dapat memegang terbentuk agar manusia dapat menggunakan alat (Kimball 1998: 108).
Hewan adalah organisme yang tidak mempunyai klorofil, mampu bergerak atau setidak-tidaknya mengerakkan tubuh dengan cara mengerutkan serabut-serabut dan multiseluler. Beberapa organisme tidak memenuhi kriteria, tetapi memperlihatkan persamaan dengan sifat tersebut , sehingga kita dapat mengenalnya sebagai hewan. Dunia hewan pada umumnya dibagi menjadi lebih 25 – 30 phylum yang berbeda. Hewan yang mempunyai sifat ditas, tetapi tidak mempunnyai tulang belakang yang secara umum disebutkan diatas tadi yaitu hewan invertebrate. Penggolongan hewan – hewan terutama diidasarkan pada kesamaan – kesamaan struktur dan fisiologinya (Masribut 1998: 43).
Semua hewan yang tidak memiliki tulang belakang dikelompokkan dalam Invertebrata (avertebrata). Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel (uniseluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannnya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiseluler/metazoa) sel-selnya mengalami deferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek (Pechenik 2000: 150).
Filum hewan yang tingkat embrio gennya mempunyai 2 (dua) lapis sel yakni lapisan endoderma dan lapisan ekstoderma adalah jenis phylum Coelenterata atau disebut juga dengan hewan kantong, hewan dengan 2 lapis kulit atau lapisan tembaga it disebut hewan diploblastik. Filum hewan yang tingkat embrio gennya tiga lapis yaitu lapisan ekstoderma,, mesoderma, dan endoderma meliputi hewan – hewan yang termasuk kedalam filum Platyhelmintes atau cacing pipih. Hewan demikian dapat kita sebut dengan nama hewan triploblastik. Oleh karena cacing pipih ini tidak memiliki rongga tubuh, maka disebut dengan hewan aselomata (Kimball 1999: 105).
Perkembangan embrio hewan metazoa melalui tahap – tahap tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan demikian dinamakan diploblastik. Untuk hewan yang memilki tiga lapisan kulit dalam tubuhnya dinamakan triploblastik. Struktur tubuh, dan sistem-sistem yang ada pada hewan invertebrata berbeda-beda, makin tinggi tingkatannya semakin komplek struktur dan system tubuhnya (Pechenik 2000: 152).
1.2. Tujuan Pratikum
Untuk mengetahui beberapa contoh jenis hewan yang termasuk kedalam kelompok hewan invertebrata dan ciri-ciri bagian dari tubuh hewan invertebrata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Invertebrata atau avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamark untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali vertebrata (pisces, reptil, amfibi, aves, dan mammalia). Contoh hewan invertebrata adalah serangga, ubur – ubur, hydra, cumi – cumi dann cacing. Invertebrata mencakup 97 persen dari seluruh anggota kingdom animalia (Kimball 2004: 169).
Lamark membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu insecta (serangga) dan vermes (cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila mulai dari organism yang simple seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme yang lebih kompleks seperti molusca dan anthropoda. Penelitian lebih lanjut dalam bidang taksonomi menunjukkan bahwa bannyak hewan invertebrata yang berkerabat lebih dekat dengan vertebrata dari pada dengan sesame invertebrata (Anonim 2008: 1).
Menurut pengamatan , hewan invertebrata digolongkan menjadi beberapa filum, yaitu porifera, coelenterate, platyhelmintes, nemathelminthes, annelid, Anthropoda, molusca dan Echinodermata. Dimana porifera adalah hewan yang berlubang (berpori), hidup di air tawar, dirawa, dilaut, diair jernih dan tenang. Platyhelmintes merupakan hewan yang tubuhnya lunak, tidak bercangkang , tubuh simetri bilateral. Nemathelmintes yang tubuhnya tersusun 3 lapisan (triploblastik), tidak beruas, gilig, pada bagian depan terdapat mulut, ukuran lebih kecil. Molusca adalah anngota cacing yang memiliki sedikit seta, sering disebut dengan cacing berambut sedikit (Istamar 2004: 15).
Platyhelmintes (cacing pipih) merupakan filum untuk jenis cacing yang tidak memiliki punggung dan perut serta tidak berbuku-buku. Tempat hidup cacing ini adalah dilaut, disungai dan danau atau parasit pada tubuh organisme lain. Nemathelmintes berasal dari kata nematos yang berarti benang dan nelminthes yang berarti cacing. Jadi arti sebenarnya dari Nemathelmintes adalah cacing benang kerena bentuknya yang bulat dan memanjang. Tubuh Nemathelmintes tidak beruas-ruas. Pada bagian depan terdapat mulut, alat pencernaanny adalah usus dan diakhiri dengan anus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat pencernaannya sempurna (Anonim 2009: 2).
Molusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewamn triploblastik, bilateral simetri, umummnya memiliki mantel yang dapat mengahsilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput dan bekicot. Namun ada pula molusca yang tidak memiliki cangkok seperti cumi-cumi sotong, gurita,. Molusca memilki struktur berottot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap kelasya. Molllusca merupakan filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, serta 35 ribu jenis kedalam bentuk fosil. Mollusca hidup dilaut, air tawar, payau dan darat (Gembong 2004: 89).
Arthropoda merupakan filum yang sangat besar dari seluruh spesies hewan, kira – kira ¾ berupa artnropoda. Tubuh bersegmen, alat gerak bersegmen, rangka luar berupa kutikula. Hidup didarat, air tawar, air laut, pohon-pohon, menempel, pada hewan piaraan. Arthropoda terdiri dari 4 kelas, yaitu Crustacea, Arachnoidea, Myriapoda, dan Insecta atau Hexapoda. Pada jenis Insecta terbagi lagi menjadi dua yaitu Apterygota serangga yang tidak bersayap, tidak bermetamorfosis, kepala, dada, perut tidak jelas perbedaanya, mulut meenggigit lalu yang kedua yaitu Pterygota serangga bersayap, gterdiri dari beberapa ordo (Anonim 2007: 1).
Echinodermata merupakan hewan yang memiliki kulit berduri, kulit keras terbuat dari zat kapur maupun kitin, tubuh simetri radial, memiliki lima lengan, mulut dibawah dan anus diatas, hidup dilaut dengan air yang jernih dan tidak bergelombang. Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu Asteroidea memiliki bentuk seperti bintang,, organ-organ bercabang kelima lengan, warna hitam, biru kecoklatan. Yang kedua Ophiuroidea lengan panjang menyerupai ular, sering disebut dengan bintang air laut. Crinoidea mirip dengan tumbuihan, memiliki 5 lengan yang bercabang, melekat pada batu. Echinodea tubuh dipenuhi duri yang terbuat dari zat kapur, ada yang pendek dan ada yang panjang. Holothuroidea tubuh tidak berduri, kulit halus dan lunak, bentuk tubuh seperti ketimun banyak dijumpai di pantai (Campbell 1999: 156).
Coelenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ectoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat/nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut. Tubuhhnya dapat melekat pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk , yaitu polip dan medusa. Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak bebas mellekat pada dasar perairan. Sedangkan Medusa dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan gamet betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air (Prawirahartono 2000: 149).
Trematoda termasuk 3 kelas dari Platyhelminthes yang hidup parasit pada hhewan dan manusia. Memiliki alat penghisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada tubuh inang. Contoh Fasciola sering disebut dengan cacing hati, Fasciola hepatica hidup dihati domba, dan Fasciola gigantica hidup dihati sapi. Chlonorchis yaitu cacing hati yang hidup pada manusia. Banyak terdapat didaerah Cina, Jepang, Vietnam. Cacing dewasa yang hidup disaluran empedu dan keluar bersama feses (Anonim 2009: 3).
Gastropoda merupakan hewan jenis mollusca yang menggunakan perut, tubuh memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi untuk indera pembau dan peraba. Hidup didarat, air tawar, air laut. Bersifat hermafrodit, perkawinan silanng. Pembuahan terjadi ditubuh betina. Contoh Achatina fulica atau bekicot, Lymnea atau siput sawah, Melania atau sumpil (Pechenik 2000: 156).
Anthozoa merupakan jenis hewan Coelenterata yang sering dinamakan binatanng bunga atau anemon laut, tubuh berbentuk polip, hidup diair laut yang jernih. Dapat menghasilkan kerangka yang keras dari kapur. Kerangka inilah yang merupakan batu/ terumbu karang. Ada juga yang kerangka luarnya dari zat tanduk. Contoh Anemon, Euplexaura antipathies (akar bahar). Manfaat Coelenterata diantaranya Ubur-ubur dapat dimakan, anemon laut, mawar laut dapat digunakan sebagai hiasan dalam aquarium. Dilaut hewan ini membentuk terumbu karang, sebagai tempat berlindungnya ikan dan tempat wisata (Pratiwi 2006: 145).
BAB III
METODOLOGI PRATIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Pratikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 November 2010. Pukul 13.15 – 15.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada pratikum ini adalah baki belah dan jarum penusuk, sedangkan bahan yang digunakan adalah
3.3. Cara Kerja
Alat dan bahan yang digunakan disiapkan terlebih dahulu, kemudian bahan atau hewan yang di siapkan diamati setiap bagian tubuhnya. Setelah diamati
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
1.Cacing tanah
Kingdom : Animalia
Divisio/filum : Annelida
Kelas : Oligochaeta
Ordo : Haplotaxida
Famili : Megasculecidae
Genus : Pheretima
Spesies : Pheretima sp
2. Bekicot (Achatina fulica)
Kingdom : Animalia
Divisio/filum : Molusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Stylommatophora
Famili : Achantidae
Genus : Achantina
Spesies : Achantina fulica
3. Kecoa (Periplaneta americana)
Kingdom : Animalia
Divisio/filum : Anthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Blattodae
Famili : Blathidae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta americana
4. Cacing Sutra (Tubifex sp)
Kingdom : Animalia
Divisio/filum : Annelida
Kelas : Oligochaeta
Ordo : Haplotaxida
Famili : Tubificadae
Genus : Tubifex
Spesies : Tubifex sp
5. Udang (Paneus monodon)
Kingdom : Animalia
Divisio/filum : Anthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda
Famili : Pennidae
Genus : Panaeus
Spesies : Paneus monodon
4.2. Pembahasan
Menurut (Anonim 2009: 1) bahwa cacing tanah yang berasal dari filum anellida merupakan jenis cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit. Cacing tanah umumnya hidup di dalam tanah yang lembab dan basah serta pada tanah-tanah yang mengandung humus. Merupkan hewan lunak dan basah. Cacing tanah bergerak dengan cara kontraksi otot-ototnya dan dibantu dengan lendir.Makanannya terutama sisa-sisa zat organik dari dalam tanah.
Menurut (Setiawati 2004: 168) bahwa ciri-ciri umum cacing tanah yaitu memiliki segmen (ruas) tubuh, termasuk triploblastik selomata yaitu memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis, mesodermis dan endodermis) serta memiliki rongga tubuh yang terisi oleh cairan, tubuh bersimetri bilateral, segmen tubuh bersifat metameri (memiliki bagian tubuh yang sama), bernafas melalui kulit(secara difusi), memiliki system saraf tangga tali, pencernaan makanan sudah sempurna (terdiri atas mulut, kerongkongan, usus dan anus).
Menurut (Campbell 2000: 235) bahwa bekicot yang berasal dari filum molusca merupakan hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Antara tubuh dan cangkang terdapat suatu bungkus yang disebut mantel.
Bekicot menggunakan perutnya untuk bergerak. Sebagian dari badannya digunakan sebagai alat gerak yang disebut dengan kaki. Pada bekicot sewaktu bergerak pada ujung depan kaki terdapat suatu kelenjar yang mengeluarkan lendir untuk memudahkan pergerakannya. Anus terletak disebelah sisi kanan kepala, sebagai tempat pengeluaran sisa makanan. Biasanya anus terbuka pada rongga tersebut. Sedang lubang genital terdapat di dekat kepala. Bekicot memiliki dua macam tentakel berupa sepasang tentakel panjang dengan mata untuk menerima rangsang gelap – terang dan sepasang tentakel pendek sebagai alat peraba dan alat pembau (Campbell 2000: 235).
Menurut (Campbell 2000: 235) bahwa bagian tubuh yang peka terhadap rangsangan-rangsangan luar adalah kaki dan tentakel yang panjang, yang peka terhadap sinar dengan intensitas tertentu. Kaki dan kepala dapat disimpan dalam cangkang bila keadaan tidak mengijinkan. bila keadaan aman tubuh dijulurkan keluar dan yang nampak pertama kali adalah kakinya. Kebanyakan hewan mencari makanan pada malam hari.
Kecoa yang berasal dari filum arthopoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas , bersistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh arthopoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Tubuh kecoa berbentuk bulat telur gepeng, kepala tersembunyi dari atas. Seluruh permukaan tubuh terbungkus dan tertutupi oleh kutikula dari kitin yang menebal pada caput, beberapa bagian dari thorax, dan bagian anterior pembungkus tubuh yang mengadakan perluasan sehingga membentuk pasangan sayap. Kecoa memiliki bagian tubuh terdiri atas kepala (kaput). dada (toraks), dan perut atau abdomen (Gembong 2004: 167).
Pada kepala terdapat beberapa embelan, yaitu sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mulut. Dada tertutup oleh kulit yang keras. Dada terdiri atas tiga bagian yang masing-masing disebut ptotothraks (dada depan), metathoraks (dada tengah), dan metathoraks (dada belakang). Perut terdiri atas beberapa segmen. Segmen pertama terdapat alat pendengaran (timfanium), setiap segmen terdapat stigma, segmen terakhir bermodifikasi menjadi alat kawin, dan di belakang abdomen terdapat serkus atau ovipositor untuk melekatkan telur (Gembong 2004: 167).
Udang juga merupakan hewan dari filum arthopoda tetapi memiliki kulit yang keras dari kitin dan berfungsi sebagai eksokeleton. Tubuh sebelah luar terdapat kutikula dimana kutikula disusun oleh pectin dan garam- garam mineral.
Tubuh udang galah terdiri atas tiga bagian yaitu sephalothorax, abdomen (tubuh), dan uropoda (ekor). Kaki renang pada udang betina agak melebar dan membentuk ruang untuk mengerami telurnya (brood chamber). Segmen terakhir disebut telson, juga terdapat sepasang embelan pipih dan lebar disebut uropod yang berfungsi sebagai alat kemudi ketika berenang (Prawirahartono 2000: 155).
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang/pinggang.
2. Penggolongan hewan-hewan terutama didasarkan pada kesamaan – kesamaan struktur dan fisiologinya. Dalam hubungan ini, ada 4 kriteria yaitu pola simetri tubuh dan bentuk tubuh, perbedaan perkembangan embrio, dan aspek tertentu yang dianggap penting sebagai tanda pembeda.
3. Filum hewan yang tingkat embrio gennya mempunyai 2 lapis sel yakni lapisan endoderma dan lapisan ekstoderma adalah jenis phylum Coelenterata.
4. Gastropoda merupakan hewan jenis mollusca yang menggunakan perut, tubuh yang memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi untuk indera pembau dan peraba.
5. Semua hewan yang tiidak memiliki tulang belakang dikelompokkan dalam invertebrata. Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Hewan Invertebrata. http://www.scribd.com/doc/27992321/8-
Campbell, Neil. A. 2000. Biologi Jilid I. Erlangga: Jakarta. iii + 246 hlm
Kimbal, Jhon. W. 1999. Biologi Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta. iii + 234 hlm
Pechenik, J. 2000. Biology of The Invertebrates. Four Edition. Mc Graw Hill.
Cambridge. University Press. iii + 356 hlm
Pennak RW. 1998. Freshwater Invertebrates of The United States. New York: A
Willey Interscience Publications Jhon Willey and Sons. iii + 456 hlm
Selasa, 23 November 2010
RASANYA KEHIDUPAN
Aku tak tahu bagaimana bila suatu saat semua kehidupan manusia di bumi ini sama. Bayangkan aku jadi seorang MILYARDER dan kamu menjadi seorang PENGUSAHA dan dibumi ini semua manusia mempunyai kehidupan dan nasib yang sama dengan ku dan kamu.
Apakah semua akan berjalan dengan lancar..? Apakah kamu, aku, dan kita semua bisa hidup tenteram.
Lalu siapa yang akan menjadi JURU MASAK, TUKANG CUCI, SUPIR, KARYAWAN, dan PENGEMIS. Apakah kamu bisa merasakan apa rasanya kehidupan itu jika semua nasib manusia sama dengan mu.
Kita dibumi ini diciptakan berbeda karena Tuhan ingin kita bisa menikmati hidup itu dengan cara berbeda .Kita seharusnya memaknai hidup ini dengan Hati yang ikhlas, karena apapun cobaan yang diberikan oleh TUHAN karena DIA sayang sama kita.
so....BUAT APA KAMU BERSEDIH ?
Langganan:
Postingan (Atom)